Sekilas Perbandingan Library Android ZXing & ZBar

Hari ini penulis ingin membagikan sedikit pengalaman ketika ingin membuat aplikasi android untuk scanner barcode. Penulis memilih antara 2 library, yaitu ZXing dan ZBar. Manakah yang lebih baik diantara 2 library ini? Kemudian penulis teringat dengan artikel yang telah diterbitkan di website pintar-android.com mengenai cara memilih library android. Kita bisa menggunakan artikel tersebut untuk membandingkan antara library ZXing dan ZBar.


  1. Siapa yg bikin? Lebih baik kalau komunitas yang bikin, daripada hanya 1 orang yg bikin library tersebut. Karena maintenance nya biasanya lebih bagus kalau komunitas yang bikin.

    Library ZXing adalah library open source yang di-maintenance oleh komunitas programmer di github. Library ZBar juga sama, bersifat open source dan dimaintenance oleh komunitas programmer di github. Dari poin pertama ini kita belum menemukan perbedaan ZXing dan ZBar. Hanya saja, kalau kita melihat latest commit (kapan terakhir library tersebut di-commit / diubah), maka ZXing di-commit terakhir pada Desember 2019 sedangkan ZBar di-commit terakhir pada Oktober 2012 (data diambil ketika tulisan ini dibuat). Sehingga dalam segi maintenance / pemeliharaannya, ZXing lebih terpelihara daripada ZBar.
  2. Jumlah issue (problem). Yang mana yg lebih stabil / paling sedikit issue nya? Bisa dilihat di reponya (biasanya github)

    Per tulisan ini dibuat, di githubnya library ZXing mempunyai issue sebanyak 8 sedangkan library ZBar mempunyai issue sebanyak 0. Hanya saja library ZXing tidak mempunyai pull request (permintaan perbaikan fitur) sedangkan ZBar mempunyai 14 pull request. Jadi menurut penulis, library ZXing lebih bagus daripada ZBar di poin ini.
  3. Fitur. Library yang mana yang paling cocok fiturnya dengan aplikasi yang kita bikin?

    Dari segi fitur, library ZXing bisa membaca 13 macam barcode / qrcode sedangkan library ZBar bisa membaca 16 macam barcode / qrcode. Jadi library ZBar lebih bagus daripada ZXing di poin ini.
  4. Lisensi mana yang paling oke buat aplikasi kita?

    Nah untuk poin ini kita cenderung meremehkan tapi akan kelihatan kalau misal aplikasi kita sudah menjadi besar nantinya. Lisensi untuk ZXing bisa dilihat di sini sedangkan lisensi ZBar bisa dilihat di sini. Sekilas menurut penulis lisensi ZXing lebih singkat daripada lisensi ZBar sehingga kemungkinan besar di poin ini library ZXing lebih sesuai untuk kebanyakan dari kita daripada library ZBar
  5. Googling: [nama library][spasi]versus. Buat nyari library2 yg mirip. Siapa tau ada yg mirip & lebih baik.

    Coba googling ZXing versus dan googling ZBar versus. Ketika tulisan ini dibuat, hasilnya kebanyakan ZXing dibandingkan dengan ZBar, dan sebaliknya ZBar dibandingkan dengan ZBar. Jadi di poin ini kita hampir tidak mendapat library lain selain dua library ini.
  6. Dokumentasi. pilih library yang dokumentasinya lebih lengkap supaya lebih mudah dipakai.

    Dari segi dokumentasi, menurut penulis dokumentasi ZBar lebih baik daripada dokumentasi ZXing. Hanya saja, cara penggunaan ZXing dan ZBar relatif sama saja. Menurut penulis, karena kita menggunakan 2 library ini di platform android maka ZXing yang kodenya berbasis Java lebih gampang diutak atik daripada ZBar yang kodenya berbasis C++.
Dari 6 poin di atas, akhirnya penulis lebih memilih menggunakan library ZXing daripada ZBar untuk aplikasi android barcode scanner. Karena ZXing lebih terpelihara (poin 1), lebih sedikit issue / pull-request (poin 2), dan lisensi lebih sederhana (poin 4) meskipun library ZBar mempunyai fitur yang lebih banyak daripada ZXing (poin 3) dan dokumentasi yang lebih baik (poin 6).

Kalau Anda, lebih pilih yang mana? Menurut penulis tergantung kebutuhan Anda masing2.

Demikian tulisan pintar-android.com kali ini. Semoga berguna dan jangan lupa like page pintar-android.com di FB untuk mendapatkan artikel & tutorial lainnya yang pastinya berguna di dunia pemrograman khususnya android.


Artikel terpopuler:
* Bagaimana cara bayar akun Google Play Console

Komentar

Postingan Populer